Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura, Sumartono menginformasikan bahwa Sumbangan Bencana Alam Kabupaten Jayapura dalam bentuk uang, sampai saat ini Senin, 24 Juni 2019 mencapai Rp 22,94 M. Penggunaan dana Bantuan Bencana Kabupaten Jayapura sampai saat ini sebagian besar digunakan untuk Penanganan Pengungsi dan perbaikan infrastruktur Jalan dan Jembatan yang mengalami kerusakan.
“Jumlah Bantuan Uang yang masuk ke Rekening Bencana Alam Kabupaten Jayapura sampai tanggal 24 Juni 2019 berjumlah Rp 22,97 M, pengeluaran sudah mencapai 21,49 M,”ungkap Sumartono yang juga sebagai Kalak BPBD Kabupaten Jayapura.
Tabel. Rekapitulasi Sumbangan Dana Bencana Kabupaten Jayapura
No. | Donatur | Jumlah Dana | % |
1 | Kementerian / Pemprov | 12,100,000,000 | 52.74% |
2 | Pemkab/Pemkot lainnya | 8,821,573,000 | 38.45% |
3 | Organisasi Masyarakat/ Umum | 2,021,586,900 | 8.81% |
Total Sumbangan Uang | 22,943,159,900 |
Sumbangan terbesar diterima dari Kementerian dan Pemerintah Provinsi yaitu sebesar 52,74%, data selengkapnya dapat dilihat pada laman Sumbangan Dana
Penggunaan Dana Sumbangan
Berdasarkan Laporan Keuangan Penanganan Bencana Kabupaten Jayapura yang diterima, dana yang dikeluarkan untuk kebutuhan Pengungsi s/d 24 Juni 2019 tercatat sebesar Rp 21,49 M.
Tabel. Rekapitulasu Pengeluaran Penanganan Bencana Kabupaten Jayapura
No. | Uraian | Jumlah Dana | % |
1 | Belanja Alat Tulis Kantor | 49,710,950 | 0.23% |
2 | Belanja Alat Rumah Tangga/Kebutuhan Pengungsi | 15,682,758,931 | 72.97% |
3 | Belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) | 693,714,000 | 3.23% |
4 | Belanja Infrastruktur Jembatan Darurat dan Posko | 2,141,340,000 | 9.96% |
5 | Belanja Infrastruktur MCK Darurat dan Air Bersih | 1,443,990,000 | 6.72% |
6 | Sewa Kendaraan Angkutan | 1,479,966,000 | 6.89% |
Total Pengeluaran | 21,491,479,881 |
Penggunaan dana terbesar untuk kebutuhan pengungsi, yaitu sebesar 15,68 M atau 72,97%, antara lain untuk tambahan logistik dan distribusi logistik, Bahan Makanan untuk Dapur Umum dan Posko Pengungsi, Tenda, tikar, obat-obatan, Dapur Umum, Pembuatan Posko dan Barak, kayu dan distribusi kayu dan lainnya.
Penggunaan dana berikutnya yang membutuhkan dana cukup besar adalah belanja infrastruktur jembatan dan pembersihan sedimen akibat banjir bandang. Dalam belanja infrastruktur ini termasuk juga, normalisasi sungai, sewa escavator, penyemprotan debu dan sebagainya.
Pengeluaan lainnya yang cukup besar adalah belanja pembuatan MCK darurat 9 titik yaitu ifar besarm Abar, Atamali, Putali, Kenzio, Ifale, SImporo, yohiki, banbrongko dan Yabaso. Disamping itu juga digunakan untuk droping Air Bersih dan jaringan air bersih.
Data selengkanya dapat anda lihat pada laman Penggunaan Bantuan Rekapitulasi Pengeluaran